Sebuah lembah di depan, suangai menggeliat diperutnya
Di tepi hutan pinus sejenak kita istirahat
Ialah biru yang sepotong, awan menggumpak berkejaraan
Gunung benteng terakhir mendukung senja
Matahari terbakar dalam api yang sepi
Garis-garis yang mengucapkan selamat malam
Ketengah kami tiga regu infanteri
Dalam derap hening akan memasuki lembah
Ada bintang mulai kemerlap membisik cahaya
Sebuah kota di bawah deru kabut yang jauh
Gunung-gunung bergetar panji malam semakin jelaga
Mengibarkan tangan angin pada dahanan meluruh
Seorang perlahan menyanyikan lagu rapublik
Bersandar di cemara, laras senjata menunjuk langit
Memicingkan mata serta bahu memar ngembara
Rimba akasia di puncak paling biru
Kuketup kini pundakmu, bukit benteng setia
Sehabis di punggungmu kami sembahyang dalam doa
Ialah langkah merayap malam penyergapan
Ketika sebutir bintang gemerlap membisik cahaya
Karya Taufiq Ismail
07 Januari, 2009
Turun Malam
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar