Seorang kuli tua disetasiun yokohama
Ketika ekspres tengah hari masuk dari ibukota
Berdiri agar terbungkuk di depan peron
Handuk kecil di lehernya
Beratus penumpang turun sepanjang ruangan
Menari dalam kilau jendela kereta
Ia pun menjamah koporku setelah menatapku
Agak lama
Hari itu musim panas di bulan Agustus
Udara sangat lembab dan iangin tak tertiup
Menyeka dahi ditolaknya lembarang uang
Aku dulu di Semarang’
Dengan hormat di ucapkannya selamat jalan
Ia pun kembali ke setasiun terbata-bata
Karya Taufiq Ismail
07 Januari, 2009
Seorang Kuli Tua Di Setasiun Yokohama
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar